Senin, 23 Maret 2015


Penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.

Induktif merupakan suatu hal khusus ke hal yang lebih umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu dihubungkan ke hal-hal yang umum.

Penarikan kesimpulan induktif mempunyai 3 jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan hubungan kausal.

1.     Generalisasi
Generalisasi yaitu proses penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.

Contoh :
Hasil UTS mata kuliah algoritma dan pemrograman untuk kelas 3KA22 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 75 – 60 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 60. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3KA22 cukup pintar dalam mengerjakan soal algorita dan pemrograman.

Generalisasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. 1 A. Generalisasi sempurna
Generalisasi sempurna yaitu dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk

2.      B. Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.

 2.     Analogi
Analogi yaitu cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang memilki sifat yang sama. Analogi dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah dicerna.

Contoh :
Untuk menjadi seorang pemain bulu tangkis yang professional atau berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Begitu juga dengan seorang dokter untuk dapat menjadi dokter yang professional dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang rajin yang rajin dan ulet. Oleh karena itu untuk menjadi seorang pebulu tangkis maupun seorang dokter diperlukan latihan atau pembelajaran.

3.     Hubungan kausal
Hubungan kausal yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling berhubungan.

Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal merupakan prinsip sebab-akibat yang sudah pasti ada antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.

Macam-macam hubungan kausal :
a.   a. Sebab-akibat
Contoh : Pengeboman ikan di laut merusak terumbu karang.
b.   b. Akibat-sebab
Contoh : Banyak hewan langka punah disebabkan rusaknya habitat mereka.
c.    c. Akibat-akibat
Contoh : Kebakaran karena arus pendek itu menyebabkan adanya korban jiwa berjatuhan.


Referensi :
http://bachtiarseptiadi.blogspot.com/2012/12/penalaran-induktif.html
http://storiangga.blogspot.com/2012/12/pengertian-penalaran-induktif.html

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts