Minggu, 06 Juli 2014

·         Inflasi

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.

Jenis – jenis inflasi juga dapat dibedakan :
1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Penyebab Inflasi :
1. Menaiknya permintaan
Salah satu penyebab inflasi adalah adanya kenaikan permintaan, sedangkan penawaran tidak bisa mencukupi atau memenuhi permintaan tersebut, maka terjadilah kenaikan harga, yang ujung-ujungnya dapat menyebabkan inflasi.
2. Menaiknya biaya produksi
Ketika harga biaya produksi suatu produk mengalami kenaikan, maka harga produk yang dihasilkan tersebut juga akan naik.

Cara mengatasi Inflasi :
1. Pemerintah berusaha menekan inflasi serendah-rendahnya karena inflasi tidak dapat dihapuskan sama sekali.
2. Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga.
3. Kebijakan moneter dengan cara bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar sehingga akan terjadi perubahan jumlah uang yang beredar.
4. Memperkuat Politik diskonto (discount policy), yaitu politik bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikan dan menurunkan tingkat bunga.
5. Kebijakan Pasar Terbuka (open market policy) yaitu dengan jalam membeli atau menjual surat-surat berharga.
6. menentukan cash ratio yaitu angka perbandingan minimum antara uang tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan jumlah uang giral (cek.giro dan sebagainya) yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan.
7. Menurunkan cadangan minimum sehingga jumlah uang yang beredar cenderung naik dan sebaliknya jika cadangan minimum dinaikan jumlah uang yang beredar cenderung turun.


·         Pengangguran

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.


Jenis-jenis Pengangguran :
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.

2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment

Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.

4. Pengangguran Siklikal

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

Penyebab Pengangguran :
a. Faktor Pribadi
        1. Faktor kemalasan
        2. Faktor cacat / uzur
        3. Faktor rendahnya pendidikan / keterampilan
b. Faktor Sistem Sosial & Ekonomi
        1. Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan
        2. Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat
        3. Pengembangan sektor ekonomi non-real

Cara mengatasi pengangguran :
1.    Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu penyebab pengangguran adalah rendahnya tingkat pendidikan seseorang, sehingga ia tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan susah untuk mendapatkan pekerjaan.
2.    Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak sehingga dapat membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran.
3.    Tak hanya pemerintah, masyarakat pun diimbau untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
4.    Mendirikan tempat-tempat pelatihan keterampilan, misalnya kursus menjahit, pelatihan membuat kerajinan tangan, atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang didirikan di banyak daerah. Hal ini juga termasuk cara mengatasi pengangguran, sehingga orang yang tidak berpendidikan tinggi pun bisa bekerja dengan modal keterampilan yang sudah mereka miliki.
5.    Pemerintah diharapkan mendirikan suatu lembaga bantuan kredit atau langsung bekerja sama dengan bank-bank tertentu untuk memberikan kredit pada masyarakat yang kurang mampu. Kredit tersebut diharapkan dapat membantu mereka untuk mendirikan suatu usaha, misalnya UKM atau sejenisnya.
6.    Sebagai antisipasi, pelajar perlu diberi pendidikan non-formal. Pendidikan non-formal bisa berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi atau peningkatan EQ, serta diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mempu menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Bukan semata-mata sebagai lulusan sekolah yang hanya bisa melamar pekerjaan.

Referensi :
http://sitihajar933.blogspot.com/2013/02/cara-mengatasi-inflasi-deflasi-dan.html
http://pendidikan776.blogspot.com/2013/08/pengertian-inflasi-jenis-penyebab-dan-cara-mengatasi-inflasi.html
http://wahyukintoko.blogspot.com/2013/01/tugas-isd-penyebab-pengangguran-dan.html
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-pengangguran-dan-jenis-macam-pengangguran-friksional-struktural-musiman-siklikal.html

Sabtu, 05 Juli 2014


·         Definisi pendapatan nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Pendapatan nasional adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar. Setiap negara memiliki suatu sistem perhitungan pendapatan nasional. Sistem tersebut merupakan suatu cara mengumpulkan informasi perhitungan terhadap hal-hal sebagai berikut :
a. Nilai berbagai ibarang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara
b. Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produk nasional
c. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menciptakan produk nasional tersebut.

Macam-macam Konsep Pendapatan Nasional :
1. Produk Domestik Bruto (PDB) / Gross Domestic Product (GDP)
2. Produk Nasional Bruto (PNB) / Gross National Product (GNP)
3. Produk Nasional Netto (PNN) / Net National Product (NNP)
4. Pendapatan Nasional Neto / Net National Income (NNI)
5. Pendapatan Perseorangan / Personal Income (PI)
6. Pendapatan yang siap dibelanjakan / Disposable Income (DI)


·         Metode perhitungan pendapatan nasional

1. Pendekatan Pendapatan
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Kemampuan entrepreneur ialah kemampuan dan keberanian mengombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).

Y = R + W + I + P
Ket :
Y = pendapatan nasional
R = rent = sewa
W = wage = upah/gaji
I = interest = bunga modal
P = profit = laba

2. Pendekatan Pengeluaran
Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total dalam perekonomian selama periode tertentu. Menurut metode ini ada beberapa jenis agregat dalam suatu perekonomian yaitu Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption),  Konsumsi Pemerintah (Government Consumption), Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure),  Ekspor Neto (Net Export).

Y = C + I + G + (X - M)
Ket :
Y = Pendapatan Nasional
C = konsumsi masyarakat
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor

3. Pendekatan Produksi
Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara penghitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output masing-masing sektor merupakan jumlah output seluruh perekonomian. Hanya saja, ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari output sektor lain. Atau bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi yang lain lagi. Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi penghitungan ganda (double counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa menggelembung beberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam perhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing-masing sektor.

Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +.....(PXQ)n
Ket:
Y = Pendapatan Nasional
P = Harga
Q = Kuantitas

·         Manfaat / tujuan mempelajari Pendapatan Nasional

1. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
2. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun.
3. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
4. Untuk mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat perekonomian suatu negara.
5. Untuk memperoleh taksiran akurat tentang nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu masyarakat dalam satu tahun.

·         Kendala perhitungan pendapatan nasional

1. Perhitungan PDB dan Analisis Kemakmuran

Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara,dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk.Angka tersebut dikenal sebagai angka PDB per kapita.Biasanya semakin tinggi PDB kemakmuran rakyat dianggap makin tinggi.
Kelemahan dari pendekatan diatas adalah tidak terlalu memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Faktor utama pemicu gejalas diatas adalah masalah distribusi pendapatan.

2. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial

Perhitungan PDB maupun PDB per kapita juga dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat.Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan,kesehatan dan gizi,kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial.Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/materi yang dapat diukur dengan nilai uang.

3. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas

Sampai batas-batas tertentu,angka PDB per kapita dapat mencarminkan tingkat produktivitas suatu negara. Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara,ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :

a. Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar,sedangkan komposisinya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64thn) dan berpendidikan tinggi (>SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.

b. Jumlah dan struktur kesempatan kerja : Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi.Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktifitas.

c. Faktor-faktor non ekonomi : yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja,tata nilai,faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan.

4. Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economy)

Angka statistika PDB indonesia yang dilaporkan BPS hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal.Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
http://dhauslaode.blogspot.com/2013/02/rumus-menghitung-pendapatan-nasional.html
http://wardayadi.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x/pendapatan-nasional-2/
http://tecnologhi.blogspot.com/2012/03/tujuan-dan-manfaat-mempelajari.html
http://rizkiaji22.blogspot.com/2011/04/masalah-perhitungan-pendapatan-nasional.html

Popular Posts

Recent Posts