Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah.
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu
penarikan langsung dan tidak langsung.
1. Penarikan simpulan secara langsung
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang
ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
2. Penarikan Simpulan secara tidak
langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua
premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah
simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan
premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus. Proses penarikan kesimpulan ini dapat disebut juga dengan Silogisme.
·
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara
deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi
(kesimpulan).
a. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial atau katagorik adalah silogisme yang
semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme
disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor dan
premis minor.
Contoh :
Semua mamalia adalah hewan. (Premis Mayor)
Kucing adalah mamalia. (Premis minor)
Kucing adalah hewan. (Konklusi)
b. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis adalah argumen yang premis mayornya
berupa proposisi hipotesis, sedangkan premis minornya adalah proposisi
katagorik.
Contoh :
Jika hujan, Andi akan membawa payung. (Premis Mayor)
Sekarang Andi membawa payung. (Premis Minor)
sekarang sedang hujan. (Konklusi)
c. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas
premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila
premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan
menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Adit berada di Depok atau Jakarta. (Premis Mayor)
Adit berada di Depok. (Premis Minor)
Jadi, Adit tidak berada di Jakarta. (Konklusi)
d. Entimem
Entimem atau Enthymeme berasal dari bahasa Yunani “en”
artinya di dalam dan “thymos” artinya pikiran adalah sejenis silogisme yang
tidak lengkap, yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Silogisme
ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh :
Budi telah kenyang karena dia makan banyak.
e. Silogisme Disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya
merupakan keputusan disjungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik
yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis
mayor.
Silogisme Disjungtif dibagi menjadi dua yaitu silogisme
disjungtif dalam arti sempit dan silogisme
disjungtif dalam arti luas.
Referensi :
Rapar, Jan Hendrik. 1996. PENGANTAR LOGIKA, Asas-Asas
Penalaran Sistematis. Yogyakarta : Kanisius
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktian_melalui_deduksi
http://dwiasihrahaayu.blogspot.com/2013/03/penalaran-deduktif.html
0 komentar:
Posting Komentar