Penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
Induktif
merupakan suatu hal khusus ke hal yang lebih umum. Sehingga dapat dikatakan
berpikir induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu
dihubungkan ke hal-hal yang umum.
Penarikan
kesimpulan induktif mempunyai 3 jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan
hubungan kausal.
1. Generalisasi
Generalisasi yaitu proses penalaran dengan cara menarik
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contoh :
Hasil UTS mata kuliah algoritma dan pemrograman untuk kelas
3KA22 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat
nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 75 – 60 dan tidak ada seorang pun
yang mendapat nilai di bawah 60. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
kelas 3KA22 cukup pintar dalam mengerjakan soal algorita dan pemrograman.
Generalisasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. 1 A. Generalisasi
sempurna
Generalisasi
sempurna yaitu dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan
penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
2. B. Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi
dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan
juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat
menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
2. Analogi
Analogi yaitu cara penarikan penalaran dengan
membandingkan dua hal yang memilki sifat yang sama. Analogi dilakukan karena antara sesuatu yang
diabandingkan dengan pembandingnya memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui
analogi, seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara
konkrit dan lebih mudah dicerna.
Contoh :
Untuk menjadi seorang pemain bulu tangkis yang
professional atau berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Begitu
juga dengan seorang dokter untuk dapat menjadi dokter yang professional
dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang rajin yang rajin dan ulet. Oleh
karena itu untuk menjadi seorang pebulu tangkis maupun seorang dokter
diperlukan latihan atau pembelajaran.
3. Hubungan kausal
Hubungan kausal yaitu penalaran yang diperoleh
dari gejala – gejala yang saling berhubungan.
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang
saling berhubungan. Hubungan kausal merupakan prinsip sebab-akibat yang sudah
pasti ada antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh
kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu
atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima
tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Macam-macam hubungan kausal :
a. a. Sebab-akibat
Contoh : Pengeboman
ikan di laut merusak terumbu karang.
b. b. Akibat-sebab
Contoh : Banyak
hewan langka punah disebabkan rusaknya habitat mereka.
c. c. Akibat-akibat
Contoh : Kebakaran
karena arus pendek itu menyebabkan adanya korban jiwa berjatuhan.
Referensi
:
http://bachtiarseptiadi.blogspot.com/2012/12/penalaran-induktif.html
http://storiangga.blogspot.com/2012/12/pengertian-penalaran-induktif.html